LA Modul 3 EC



1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM OPERATIONAL AMPLIFIER DAN FILTER


Nama                      : Ikram Fawwaz Daffa

No BP                     : 2410951008

Kelompok               : 6

Tanggal Praktikum : 9 September 2025

Asisten Praktikum  : Afif Falih Yurivanno

                                 Muhammad Faiz Nurahmantyo


1. Inverting Amplifier

Rf(kΩ)

Vi(V)

Hitung Gain(−𝑅𝑓/𝑅𝑖𝑛)

Vout

Bentuk Gelombang

20

5 V

-2

1,8 V

50

5 V

-3

7,44

80

5 V

-8

7,55


2. Komparator 

V1 (V)

V2(V)

Vout

3

1

-10 V

1

3

11,27 V



3. LPF -20dB

Frekuensi

Vin

Vout

Grafik sinyal

100 Hz

5

0,012

500 Hz

5

0,012

1000 Hz

5

0,015



4. HPF 40dB

Frekuensi

Vin

Vout

Grafik sinyal

100 Hz

5

0,89

500 Hz

5

0,88

1000 Hz

5

0,89

2. Prinsip Kerja [Kembali]

1. Prinsip Kerja Operational Amplifier (Op-Amp)

Berdasarkan percobaan, operational amplifier bekerja dengan cara memperkuat sinyal masukan sesuai konfigurasi rangkaiannya. Pada konfigurasi inverting, sinyal output dibalik 180° terhadap input, sedangkan pada non-inverting, sinyal output sefasa dengan input. Besarnya penguatan ditentukan oleh perbandingan resistor pada rangkaian, tetapi pada percobaan nilai output tidak selalu sesuai teori karena adanya keterbatasan catu daya dan karakteristik op-amp nyata, sehingga output bisa mengalami saturasi.

2. Prinsip Kerja Filter

Berdasarkan percobaan, filter bekerja dengan melewatkan sinyal pada daerah frekuensi tertentu dan melemahkan sinyal di luar daerah tersebut. Pada high pass filter (HPF), frekuensi di bawah cut-off dilemahkan sehingga output kecil, sedangkan frekuensi di atas cut-off dilewatkan. Sebaliknya pada low pass filter (LPF), frekuensi rendah dilewatkan sementara frekuensi tinggi dilemahkan. Hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan antara nilai teori dan praktik akibat keterbatasan komponen nyata dan faktor non-ideal


3. Video Percobaan [Kembali]

1. Kondisi 2 Modul 3



2. Percobaan Inverting Ampifier


3. Percobaan Komparator



4. Percobaan LPF-20dB



5. HPF 40dB





4. Analisa[Kembali]

1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian  Inverting Amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan.

Jawab :
Berdasarkan hasil percobaan, rangkaian inverting amplifier bekerja dengan prinsip membalik fasa sinyal input sebesar 180 derajat dan memperkuatnya sesuai perbandingan Rf dengan Rin. Semakin besar nilai resistor umpan balik (Rf), semakin besar pula penguatan yang dihasilkan. Namun pada hasil percobaan, tegangan output tidak sesuai perhitungan teori karena keterbatasan tegangan supply op-amp, sehingga output menjadi terbatas (saturasi) dan tidak bisa melebihi tegangan maksimum dari catu daya.

2. Apa yang terjadi jika input komparator mendekati sama dengan tegangan referensi? Apakah output stabil atau terdapat ketidakpastian (chattering)? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan.

Jawab :
- Kalau input komparator mendekati sama dengan tegangan referensi, maka output bisa mengalami ketidakpastian (chattering), karena perbedaan antara Vi dan Vref sangat kecil sehingga noise atau offset sedikit saja bisa bikin output lompat bolak-balik.

- hasil percobaan
  • Saat Vi jauh lebih besar dari Vref (3 V vs 1 V), output jelas −10 V (stabil).

  • Saat Vi jauh lebih kecil dari Vref (1 V vs 3 V), output jelas +11.27 V (stabil).

Berdasarkan hasil percobaan, output komparator terbukti stabil

3. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya.

Jawab :

Pada pengukuran diperoleh nilai Vout = −10 V (saat Vi = 3 V dan Vref = 1 V) serta Vout = +11,27 V (saat Vi = 1 V dan Vref = 3 V). Nilai ini sesuai dengan hasil perhitungan karena output tetap berada pada saturasi, hanya saja terdapat perbedaan kecil pada besarnya tegangan saturasi. Perbedaan tersebut terjadi karena op-amp yang digunakan bukan ideal, sehingga dipengaruhi oleh tegangan supply, tegangan offset input, drop internal transistor, serta toleransi komponen rangkaian.

4. Analisa prinsip kerja dari LPF berdasarkan tegangan input, output, frekuensi cut-off, dan gelombang hasil percobaan.

Jawab :

Berdasarkan hasil percobaan, LPF yang diuji sangat meredam sinyal pada frekuensi 100–1000 Hz sehingga Vout hanya sekitar 0,012–0,015 V untuk Vin = 5 V. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi cut-off filter (fc = 1 / (2πRC)) jauh lebih rendah dari 100 Hz, sehingga ketiga frekuensi yang diuji berada pada daerah stopband. Hasil pengamatan bentuk gelombang pada frekuensi 10 kHz juga memperlihatkan bahwa sinyal output sangat kecil dibanding input, meskipun bentuknya masih sinus dengan pergeseran fase. Hal ini menegaskan bahwa pada frekuensi tinggi, LPF benar-benar meredam sinyal. Perbedaan terhadap kondisi ideal kemungkinan disebabkan oleh nilai R/C yang menghasilkan fc sangat rendah, kesalahan pengukuran, atau adanya pengaruh beban pada output.

5. Analisa prinsip kerja dari HPF berdasarkan tegangan input, output, frekuensi cut-off, dan gelombang hasil percobaan.

Jawab :

Berdasarkan percobaan, tegangan output pada frekuensi 100 Hz, 500 Hz, dan 1000 Hz hanya sekitar 0,88–0,89 V dari input 5 V. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi cut-off filter jauh di atas 1000 Hz, sehingga ketiga frekuensi masih berada pada daerah redaman (stopband). Dengan demikian, HPF hanya akan melewatkan sinyal berfrekuensi lebih tinggi dari cut-off, sedangkan frekuensi rendah sangat dilemahkan

5. Download File[Kembali]

Laporan Akhir (Download File)
Kondisi 2 (Download File)
Percobaan 1 (Download File)
Percobaan 2 (Download File)
Percobaan 3 (Download File)
Percobaan 4 (Download File)



























Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 3

Modul 3 Praktikum Elektronika

LAPORAN AKHIR MODUL 3