LAPORAN AKHIR MODUL 2
JURNAL PRAKTIKUM
OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA
Nama : Ikram Fawwaz Daffa
No BP : 2410951008
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2025
Asisten : Mhd Dzikra Halim
Zulhadia
MODUL 2 : OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA
Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Membandingkan Frekuensi
Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
Oscilloscope
1. Kalibrasi oscilloscope
a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada
oscilloscope
d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.
2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Susun rangkaian seperti gambar berikut
- Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply
c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope
- Tegangan Bolak Balik
a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope
3. Mengukur dan Mengamati Frequency
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal
c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator
d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator
e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa
4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
b. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B
c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B
d. Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya.
Bacalah penunjukan frekuensi generator
e. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous
f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2
Pengukuran Daya
5. Mengukur Daya Satu Fasa
b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter
1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum oscilloscope digunakan?
- Akurasi Pengukuran – Kalibrasi memastikan bahwa pembacaan tegangan, waktu, dan frekuensi yang ditampilkan oleh osiloskop sesuai dengan nilai sebenarnya.
- Kompensasi Probe – Probe osiloskop harus dikompensasi agar sinyal yang diukur tidak terdistorsi, terutama untuk sinyal AC atau sinyal dengan komponen frekuensi tinggi.
- Menyesuaikan Offset dan Skala – Kalibrasi membantu mengatur nol tegangan (zero offset) dan memastikan skala tegangan serta waktu sesuai dengan spesifikasi.
- Mengurangi Kesalahan Pengukuran – Seiring waktu, komponen elektronik dalam osiloskop dapat mengalami drift atau perubahan karakteristik, sehingga perlu dikalibrasi secara berkala untuk mempertahankan keakuratan.
2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada oscilloscope berdasarkan amplitude, frekuensi, dan perioda!
- Tegangan AC: Amplitudo bervariasi terhadap waktu. Ditampilkan sebagai gelombang yang naik turun dari nilai positif ke negatif.
- Tegangan DC: Amplitudo konstan dan tidak berubah seiring waktu, sehingga muncul sebagai garis lurus pada layar osiloskop.
- Tegangan AC: Memiliki nilai frekuensi tertentu (misalnya, 50 Hz untuk listrik rumah tangga atau lebih tinggi untuk sinyal komunikasi).
- Tegangan DC: Tidak memiliki frekuensi karena nilainya tetap dan tidak berosilasi.
- Tegangan AC: Memiliki periode, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus gelombang penuh. Periode (T) berbanding terbalik dengan frekuensi (T = 1/f).
- Tegangan DC: Tidak memiliki periode karena tidak mengalami perubahan siklus.
3. Jelaskan macam macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi
- Bentuk gelombang paling dasar dan alami.
- Bersifat periodik dan kontinyu.
- Digunakan dalam sinyal AC (arus bolak-balik), gelombang suara, dan komunikasi radio.
- Naik dan turun dengan laju tetap, membentuk segitiga.
- Banyak digunakan dalam synthesizer musik dan pemrosesan sinyal.
- Memiliki kenaikan linear yang cepat dan penurunan mendadak (atau sebaliknya).
- Digunakan dalam osiloskop dan synthesizer musik.
- Memiliki hanya dua nilai: tinggi dan rendah (ON dan OFF).
- Banyak digunakan dalam rangkaian digital dan komunikasi data.
- Mirip dengan gelombang kotak tetapi dengan lebar pulsa yang bervariasi (duty cycle berubah-ubah).
- Dipakai dalam modulasi pulsa dan PWM (Pulse Width Modulation).
4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri
5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu paralel
Jurnal praktikum klik disini
Komentar
Posting Komentar